Takabonerate Island Destinasi Wisata Andalan di Sulsel
Tahun 2014 ini, Takabonerate Island Expedition telah memasuki tahun keenam. Festival Takabonerate yang merupakan destinasi wisata pulau dan pantai, kini menjadi destinasi yang dikenal oleh masyarakat Nusantara dan internasional. Perayaan tahun ini sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya.
Perayaan Festival Takabonerate kali ini lebih meriah, karena bertepatan dengan Sail Raja Ampat. Sehingga, peserta Sail Raja Ampat yang berjumlah sekitar 56 kapal layar atau yacht rally international ini bisa langsung masuk dan singgah ke Takabonerate. Kapal-kapal layar ini sebelumnya juga mengunjungi NTT yang melaksanakan Sail Komodo 2013 yang diselenggarakan pemerintah setempat dengan tujuan menjadikan Kupang sebagai destinasi utama pariwisata dunia.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tentunya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Peserta kapal layar yang terdiri dari beberapa negara, yang kebetulan melintas di perairan Sulsel diarahkan mengunjungi Takabonerate yang ada di Kepulauan Selayar.
Selama Festival Takabonera cukup banyak kegiatan yang dilaksanakan, dan masyarakat setempat pun dilibatkan agar mereka juga merasa memiliki festival tersebut dan tidak beranggapan bahwa Festival Takabonerate hanya milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Takabonerate merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup dikenal dari tiga destinasi wisata andalan di Sulsel. Tahun ini penyelenggara berharap jumlah pengunjung bisa lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Adapun target wisatawan nasional yang diharapkan berkunjung ke Takabonerate sekitar 200 ribu orang, sementara untuk wisatawan asing ditargetkan 150 ribu orang.
“Keberhasilan festival ini, bukan dilihat dari jumlah kunjungan,” kata Jufri. Namun menurutnya, keberhasilan suatu event dapat dilihat dari roda perekonomian di sekitar wilayah pelaksanaan kegiatan. Diharapkan juga masyarakat setempat dapat memanfaatkan kegiatan tersebut, untuk menggerakkan sektor perekonomian, pendidikan dan sektor-sektor lainnya.
Diharapkan ke depannya, Pemerintah Kabupaten Selayar dapat merancang sendiri kegiatannya karena Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel hanya sebatas mendampingi dan memfasilitasi Pemerintah Daerah saja. “Jangan sampai event ini dianggap milik Pemerintah Provinsi Sulsel,” kata Jufri. Dan untuk memperkenalkan destinasi wisata pada masyarakat internasional tidak bisa instan, tetapi membutuhkan waktu antara 8-10 tahun dan modal yang besar tentunya.
Taman Nasional Takabonerate merupakan taman nasional bawah laut yang selalu menjadi destinasi pilihan bagi wisatawan nasional dan wisatawan asing. Di Takabonerate pengunjung selain bisa menikmati alam bawah laut dengan keindahan terumbu karangnya, juga menikmati ribuan jenis ikan. Pengunjung juga bisa berfoto bersama teman atau pun keluarga.
Di lokasi Takabonerate, terdapat sekitar 500 kilometer persegi sebaran terumbu karang yang beraneka macam. Dengan luas sekitar 220 ribu hektare dan itu menjadikan Takabonerate sebagai kawasan atol terbesar ketiga di dunia.
Adapun peserta dari luar negeri yang datang ke Takabonerate, salah satunya dari Australia. “Sebanyak 50 orang Australia ikut meramaikan kegiatan tersebut. Mereka hanya berkunjung ke Pulau Selayar dengan misi keliling dunia,” kata Jufri.
Di Takabonerate mereka akan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Jadi disamping melancong dan menyalurkan hobi, mereka juga sekaligus telah membantu masyarakat kecil di sektor pendidikan dan ekonomi di pesisir bagi yang membutuhkan. Sumber foto: https://www.flickr.com/photos/asrisaja/sets.
Simak Film Dokumenter Taman Nasional Taka Bonerate On Youtube
(Tulisan ini diikutsertakan pada lomba blog tentang Takabonerate Island yang diselenggarakan Oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan | Travellingcelebes.com)
Perayaan Festival Takabonerate kali ini lebih meriah, karena bertepatan dengan Sail Raja Ampat. Sehingga, peserta Sail Raja Ampat yang berjumlah sekitar 56 kapal layar atau yacht rally international ini bisa langsung masuk dan singgah ke Takabonerate. Kapal-kapal layar ini sebelumnya juga mengunjungi NTT yang melaksanakan Sail Komodo 2013 yang diselenggarakan pemerintah setempat dengan tujuan menjadikan Kupang sebagai destinasi utama pariwisata dunia.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tentunya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Peserta kapal layar yang terdiri dari beberapa negara, yang kebetulan melintas di perairan Sulsel diarahkan mengunjungi Takabonerate yang ada di Kepulauan Selayar.
Selama Festival Takabonera cukup banyak kegiatan yang dilaksanakan, dan masyarakat setempat pun dilibatkan agar mereka juga merasa memiliki festival tersebut dan tidak beranggapan bahwa Festival Takabonerate hanya milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Takabonerate merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup dikenal dari tiga destinasi wisata andalan di Sulsel. Tahun ini penyelenggara berharap jumlah pengunjung bisa lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Adapun target wisatawan nasional yang diharapkan berkunjung ke Takabonerate sekitar 200 ribu orang, sementara untuk wisatawan asing ditargetkan 150 ribu orang.
“Keberhasilan festival ini, bukan dilihat dari jumlah kunjungan,” kata Jufri. Namun menurutnya, keberhasilan suatu event dapat dilihat dari roda perekonomian di sekitar wilayah pelaksanaan kegiatan. Diharapkan juga masyarakat setempat dapat memanfaatkan kegiatan tersebut, untuk menggerakkan sektor perekonomian, pendidikan dan sektor-sektor lainnya.
Diharapkan ke depannya, Pemerintah Kabupaten Selayar dapat merancang sendiri kegiatannya karena Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel hanya sebatas mendampingi dan memfasilitasi Pemerintah Daerah saja. “Jangan sampai event ini dianggap milik Pemerintah Provinsi Sulsel,” kata Jufri. Dan untuk memperkenalkan destinasi wisata pada masyarakat internasional tidak bisa instan, tetapi membutuhkan waktu antara 8-10 tahun dan modal yang besar tentunya.
Taman Nasional Takabonerate merupakan taman nasional bawah laut yang selalu menjadi destinasi pilihan bagi wisatawan nasional dan wisatawan asing. Di Takabonerate pengunjung selain bisa menikmati alam bawah laut dengan keindahan terumbu karangnya, juga menikmati ribuan jenis ikan. Pengunjung juga bisa berfoto bersama teman atau pun keluarga.
Di lokasi Takabonerate, terdapat sekitar 500 kilometer persegi sebaran terumbu karang yang beraneka macam. Dengan luas sekitar 220 ribu hektare dan itu menjadikan Takabonerate sebagai kawasan atol terbesar ketiga di dunia.
Adapun peserta dari luar negeri yang datang ke Takabonerate, salah satunya dari Australia. “Sebanyak 50 orang Australia ikut meramaikan kegiatan tersebut. Mereka hanya berkunjung ke Pulau Selayar dengan misi keliling dunia,” kata Jufri.
Di Takabonerate mereka akan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Jadi disamping melancong dan menyalurkan hobi, mereka juga sekaligus telah membantu masyarakat kecil di sektor pendidikan dan ekonomi di pesisir bagi yang membutuhkan. Sumber foto: https://www.flickr.com/photos/asrisaja/sets.
Simak Film Dokumenter Taman Nasional Taka Bonerate On Youtube
(Tulisan ini diikutsertakan pada lomba blog tentang Takabonerate Island yang diselenggarakan Oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan | Travellingcelebes.com)
Sungguh indah pemandangannya kapan ya saya bisa kesana menikmati keindahan pulau selayar takaborate
ReplyDeleteHadehh..masa belum pernah kesana, hendaknya sebagai orang sulawesi wajib dong untuk mengungjungi tempat2 wisata di sulsel, orang luar sulsel saja ramai2 mengunjungi takabonerate..Thanks atas kujungannya dinda..
Delete